Di pertengahan malam yang semakin dingin, aku tak lagi perlu ribuan kata rindu, biarkan detik menyimpan keresahan, hingga tiba saat berbagi penantian
meski perjalanan kita telah letih; bersimpang kisah, berpatah asa, berliang rindu, belinang aku dan kamu. tapi hatiku tak pernah mati; sebab aku, teralalu dahaga untuk cinta kita. Dan di sini, kuretas sepi sendirian, dengan seucap doa;
— Tuhan, aku merindukannya
Ditulis oleh Safiah Damayanti
Komentar
Posting Komentar