𝗗𝗲𝗿𝗺𝗮𝗴𝗮 𝗦𝗮𝗻𝗴 𝗡𝗮𝗵𝗸𝗼𝗱𝗮 𝗧𝘂𝗮
Debur ombak diam-diam berguncing, seorang Nahkoda telah datang pada dermaganya sekali lagi.
Namun ia membawa sepasang luka dan cinta pada perahu tua yang janggal kemudinya.
Badai riuh, angin menjerit dan kau tetap pada raut tenang mu. Kau curi dari cahaya malam dan purnama yang selalu menjaga damaiku.
Kisahku tak bermula pada cinta seperti ribuan naskah anak muda, kisahku dimulai oleh geletar ketakutan yang jelas dan nyaris memenuhi seisi atma. Melawan rana, mengalahkan setiap keliru dan prasangka buta di dada dan kepala.
Hanya untuk kau.
Hanya untuk kau yang belum tuai janji namun sudah ku tagi. Belum di tebus, sebab rindu yang belum paham arah. Ia perlu kau asuh dan beri kasih.
Ditulis oleh Safiah Damayanti
Komentar
Posting Komentar