𝗠𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗸𝗮𝗻𝗺𝘂

Tadi malam aku memimpikanmu, tak ada yang terjadi, kecuali kita yang saling tatap. Sedingin itu kita sekarang, padahal dulu kita pernah sedekat itu, sekarang asing sejauh rindu.

Aku lupa, akulah yang menyerah dan membiarkanmu berjuang sendirian. Hanya karena kau tak pernah bisa membalas persis dengan pengorbanan yang aku berikan.

Padahal aku yang paling tahu, kala itu, dirimu sedang di titik terendah hidup.

Aku harap tulisan ini tak pernah kau temukan, atau siapapun yang mengenali kita menemukannya. Aku tak memiliki penjelasan apapun, kenapa aku masih memimpikanmu setelah empat tahun berlalu.

Percayalah, aku menuliskan ini sembari membayangkan senyummu yang khas. Ah, terkadang kita memang rindu masa lalu.

Hai, lelaki bermata sayu, apa kabar?

Ditulis oleh Xerena Heranata 

Komentar

Postingan Populer