𝗢𝗵 𝗧𝘂𝗮𝗻𝗸𝘂

Diakui sebagai milik seseorang hanya karena aku dicintainya, kau tahu, sudah sedari dulu menjadi ketakutanku. Sebab, tak hanya dimanja dan ditimang-timang, aku pun mungkin akan dikekang dan dibuang bila aku melawan dan bila dia bosan; seperti aku adalah boneka, seperti aku adalah benda. Padahal, dia bukanlah diri yang mampu nyalakan bulan atau tumpahkan lautan untuk diberikan persembahan berupa kebebasanku.

Karenanya, kesadaran diri selalu lebih kudamba dibanding cinta. Karenanya, hatimu yang merdeka dan bumi lebih kupilih dibanding ide-ide dangkal tentang siapa punya siapa. Dengan cara yang demikianlah, Tuan, aku mengasihimu dalam kesendirian; dalam keadaan tanpa perbudakan dan kehilangan.

Ditulis oleh Xerena Heranata #manuskripxe

Komentar

Postingan Populer