𝗕𝘂𝗻𝗴𝗮
Seseorang yang kau jumpai tadi siang, barangkali memang punya binar mata serupa bintang kemintang. Dalam memorimu, terangnya bahkan gampang terulang dan sulit hilang. Namun, dalam ketidaktahuanmu, hujan seringkali diam-diam turun darinya; terkadang sampai mengaliri pipi, terkadang terhentikan jemari...
Di setiap lamunan, kau kerap ingin mengulang pertemuan. Biar langit hatimu yang sekelam malam berganti seperti sedang padang wulan. Biar ladang jiwamu yang dahaga kembali sesegar alam di tepian telaga. Jauh dari yang kau duga, kau juga bakal menyesali candumu padanya. Sebab, kesenangan yang tertabung di dirimu begitu sempurna, ternyata tak menolongnya dari perasaan hampa dan putus asa.
Ditulis oleh Xerena Heranata
Komentar
Posting Komentar