𝗠𝗲𝗷𝗮 𝗦𝘂𝗻𝘆𝗶
Setiap kecemasan tiba di dadaku, aku tak henti-henti mengingat kita.
Sesekali, aku nyaris tenggelam dalam lautan kekhawatiran tentang aku yang mungkin tak sanggup bertahan lebih lama, atau kamu yang barangkali tak mampu untuk menerima sebuah cinta.
Seringkali, pertanyaan-pertanyaan yang sama malah betah berenang di deras arus keraguan tak bermuara. Apa kamu perlu tahu, bahwa aku ada? Apa perasaanku cukup penting untuk tersaji di meja sunyi kita?
Ditulis oleh Safiah Damayanti
Komentar
Posting Komentar