𝗦𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗔𝗽𝗮?

Dibanding dia, mungkin akulah yang kalah banyak di mata orang.

Usahaku dalam menyayangimu hanya dengan sembunyi; dengan diam. Sebab, berharap untuk memilikimu, apalagi mengejar kesungguhanmu, bagiku tak lebih dari sekadar beban. Sedangkan, yang aku tuju dari perasaan terhening ini, adalah kebebasan.

Doa-doaku tentangmu kepada Tuhan pun, Sayang, tak cukup romantis untuk kusulam menjadi bait-bait indah dalam puisi. Sebab, yang kupelihara bukanlah pesonaku di hadapanmu, hingga kamu sadari dan inginkan adaku. Melainkan, hatiku sendiri.

Meski begitu, kamu paham benar. Cara seseorang dalam mengasihimu yang serba berkebalikan, sama sekali tak layak menjadi takaran keseriusan dan ketulusan terhadapmu. Di atas segalanya, aku meyakini. Tak ada yang lebih tahu daripada kamu, tentang cinta seperti apa yang dapat menenangkanmu.

Ditulis oleh Safiah Damayanti

Komentar

Postingan Populer